8 Gejala Syaraf Kejepit yang Dianggap Sepele
Saraf mempunyai peranan yang penting untuk kehidupan. Saraf menjadi sebuah jembatan komunikasi antara otak dan tubuh dan salah satu permasalahan yang kerap terjadi yakni saraf kejepit. Bahkan gejala saraf kejepit dapat mengakibatkan gangguan di aktivitas sehari-hari.
Abai pada gejala di saraf kejepit akan membuat kerusakannya semakin parah dan berdampak pada gangguan kesehatan yang lain. Lebih jelasnya mengenai saraf kejepit dan gejalanya, simak informasi di bawah ini.
Apa Itu Saraf Kejepit?
Saraf kejepit merupakan kondisi saraf tertentu dan tertekan oleh jaringan pada bagian sekitar tubuh, seperti tulang rawan, tulang dan otot. Hal tersebut membuat saraf rusak bersamaan nyeri hebat, mati rasa dan kesemutan.
Rasa nyeri saraf kejepit bisa menyebar sampai ke seluruh tubuh. Contohnya, penderita syaraf kejepit yang memberikan tekanan ke saraf tulang belakang, nantinya nyeri sarafnya akan menjalar mulai dari kaki hingga tangan.
Penyebab Saraf Kejepit
Saraf kejepit bisa terjadi karena sebagian maupun seluruh bagian lunak di tulang belakang mengalami tekanan ke dalam pada bagian lunak piringan sendiri.
Tulang belakang tersusun dari 24 tulang dan disebut vertebrata yang tersusun di atas satu dengan lainnya. susunan tulangnya berfungsi membentuk tabung guna melindungi sumsum tulang belakang serta saraf yang menghubungkan antara sinyal perintah antara otot dan otak.
Pada masing-masing tulang tadi ada piringan sendiri berbentuk bulat dan datar. Piringan tersebut berfungsi sebagai bantalan guna meredam tekanan ketika berjalan ataupun berlari.
Ketika bantalan melemah, maka tulang dapat bergeser ataupun pecah. Hal tersebut mengakibatkan bagian lunak yang seperti jelly di piringan sendiri dapat bocor lewat celah yang ada di antara tulang.
Cairan bocor dapat menimbulkan tekanan di bagian saraf serta mengakibatkan sensasi saraf kejepit. Adapun beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya syaraf kejepit, sebagai berikut.
- Penuaan
- Gerakan berulang, seperti memutar punggung bawah atau menunduk.
- Cedera, seperti ketika berolahraga ataupun mengangkat beban berat.
- Postur tubuh tidak baik.
- Kurang bergerak aktif.
- Kebiasaan merokok.
Gejala Cedera Saraf Kejepit
Berikut ini gejala dari syaraf kejepit umum dirasakan namun jarang diketahui:
1. Nyeri Kaki disertai Sensasi Terbakar
Saraf kejepit mengakibatkan nyeri punggung bawah dan memberikan tekanan ke tulang belakang. Kemudian nyeri saraf tulang belakang terus menjalar sampai ke seluruh kaki disertai rasa panas terbakar.
2. Nyeri Akibat Tekanan Menjalar Mulai dari Leher Hingga Tangan
Saraf terjepit tidak hanya terjadi pada bagian punggung serta pinggul, namun juga ke bagian tulang belakang leher dan tekanannya menjalar sampai ke bagian pergelangan tangan, lengan dan bahu.
3. Kaki Melemah
Gejala umum yang dirasakan oleh penderita syaraf kejepit yakni kaki sudah tidak lagi sekuat dulu, baik untuk bergerak ataupun berjalan. Hal tersebut karena tekanan di bagian saraf kaki dan memberikan sinyal kepada otak guna memberikan rangsangan gerak. Sehingga kekuatan kaki untuk bergerak seiring dengan berjalannya waktu akan melemah.
4. Cengkeraman Ikut Melemah
Pada bagian pergelangan tangan, ketika akan memegang sesuatu dibutuhkan kekuatan di bagian cengkeraman. Ketika saraf leher terjepit, otak tidak akan mampu untuk menerima rangsangan otot mana yang sebenarnya bereaksi.
Rangsangan otot yang buruk akan mengakibatkan lemahnya cengkeraman, jadi tidak akan bisa menulis ataupun melakukan berbagai aktivitas kecil lain secara optimal.
5. Mati Rasa atau Kebas
Gejala saraf kejepit lainnya yakni bagian tubuh tertentu mengalami kebas. Ini karena tekanan di saraf tertentu bisa mematikan rangsangan pada rasa nyeri. Jadi, kalian bisa saja tidak akan merasakan sensasi nyeri ataupun tekanan apa pun di posisi tertentu.
6. Nyeri Seperti Tertusuk Jarum
Tidak hanya kebas ataupun mati rasa, tentunya penderita saraf terjepit akan mengalami nyeri seperti tertusuk. Ketika kalian mengalaminya, maka gejala ini diakibatkan karena gangguan di antara sinyal saraf serta otak ketika menerima rangsangan. Gejala tersebut mengindikasikan sindrom seperti carpal tunnel di pergelangan tangan.
7. Tidak Tahan untuk Buang Air Kecil
Ketika saraf menekan bagian usus, punggung bawah, serta kandung kemih tidak dapat terkontrol. Maka kalian akan terus menggerakkan kaki dikarenakan tidak akan bisa menahan buang air kecil maupun besar.
8. Rasa Sakit Sering Berubah di Posisi Tertentu
Gejala yang satu ini umum terjadi bagi penderita syaraf kejepit, contohnya gejala yang disertai nyeri punggung. Ketika kalian mencondongkan tubuh pada bagian depan dari posisi berbaring lurus atau duduk, maka rasa nyeri berkurang. Akan tetapi, ketika kalian berbaring miring, rasa sakit tadi memuncak sampai membuat kesulitan tidur.
Apakah Saraf Kejepit Bisa Disembuhkan?
Saraf kejepit dapat sembuh tanpa harus membutuhkan penanganan medis. Terdapat beberapa cara untuk mengobatinya di rumah, yaitu:
1. Istirahat Cukup
Umumnya gejala dari kondisi ini bisa hilang dengan sendiri dalam beberapa hari ataupun minggu. Maka kalian bisa beristirahat sejenak serta menghindari beberapa aktivitas berat terlebih dahulu.
2. Kompres Bagian yang Sakit
Kompres menggunakan es ataupun kompresan panas yang mana ini bisa meredakan pembengkakan sementara serta menimbulkan rasa nyaman.
3. Terapi Fisik
Terapi tadi terdiri atas peregangan serta olahraga ringan yang bisa meredakan tekanan serta nyeri pada bagian saraf.
4. Alat Imobilisasi
Kalian bisa memakai belat guna mengatasi permasalahan saraf kejepit pada bagian pergelangan tangan.
5. Hindari Pantangan untuk Penderita Syaraf Kejepit
Pantangannya bisa berupa gerakan berulang, duduk ataupun berdiri terlalu lama dan olahraga berat.
6. Mengonsumsi obat
Adapun beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi syaraf kejepit ini sebagai berikut:
- Naproxen, ibuprofen dan aspirin berguna untuk mengurangi pembengkakan.
- Kortikosteroid oral agar rasa nyeri dan bengkak berkurang.
- Injeksi steroid guna mengurangi bengkak, namun perlu diingat ketika melakukan ini akan mengalami peradangan terlebih dahulu sebelum akhirnya sembuh.
Kapan Perlu ke Dokter?
Ketika saraf kejepit ini terjadi dalam waktu yang singkat, maka kerusakan saraf masih dapat dihindari. Akan tetapi ketika tekanan sudah berulang, maka saraf dapat rusak permanen.
Lakukanlah pemeriksaan dokter ketika gejala saraf kejepit tidak kunjung membaik setelah beberapa hari walaupun sudah dilakukan dengan penanganan rumahan.
Untuk kasus yang berat, maka prosedur operasi mungkin saja dibutuhkan guna memotong bagian saraf tertentu, yakni:
- Jaringan parut.
- Bagian piringan sendiri.
- Bagian tulang.
Ketika kalian mulai merasakan kesemutan dan sensasi terbakar karena saraf kejepit tidak kunjung mengalami kesembuhan terutama dalam waktu yang lama, ada baiknya segera datang ke dokter guna memperoleh penanganan dengan tepat.
Itulah informasi terkait dengan saraf kejepit dan gejala saraf kejepit yang perlu diketahui. Intinya jangan abai dengan gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas. Sehingga semakin cepat kalian mengetahuinya maka akan semakin cepat juga penanganannya.
Mulai rutin bergerak dan rajin melakukan peregangan untuk meminimalisirkan terjadinya syaraf kejepit yang pastinya akan sangat mengganggu jika sampai mengalaminya.